Tahun 2018 diawali oleh beberapa platform media sosial dengan update algoritma, mulai dari Youtube dan diikuti oleh Instagram. Buruknya, update kedua media sosial ini justru bukan update yang baik untuk beberapa kalangan. Terutama, para pemain baru.
Instagram baru saja melakukan update pada sistem algoritma mereka, dan mulai sedikit demi sedikit mengikuti sang kakak, Facebook. Kita tahu, organic reach dari fanpage FB kini hanya sekitar 2% dari jumlah likers/followers. Nah, Instagram pun melakukan hal yang sama, namun 10%. Kok gitu?
Semakin berkembangnya Instagram di dunia internet, tentu semakin banyak investor yang berniat menanamkan uang nya disana. Investor ini bisa dianggap menjadi 2 macam. Pertama, investor yang menanamkan uang nya langsung pada Instagram untuk mendapatkan keuntungan berupa data yang bisa mereka manfaatkan. Kedua, investor yang mempromosikan produknya di Instagram, atau kita sebut pengiklan.
Apapun itu, Instagram berniat mengutamakan mereka yang memasang iklan ketimbang pebisnis yang ingin promosi gratis. Begini lengkapnya update algoritma IG:
Post Exposure Minimum
- Jumlah orang yang akan melihat post Kamu hanya 10% dari jumlah followers Kamu. Lah, 90% lain nya gimana bisa lihat? Gampang, tapi susah caranya. Jawabnya: Engagement!
Post Kamu harus mendapatkan respon dari 10% orang yang melihat, makin banyak orang yang memberi respon (komen, like), maka peluang sisa 90% followers akan melihat. Apalagi, jika ada yang me repost. Menurut beberapa pengamat, 1 jam pertama adalah momen krusial post Kamu untuk mendapatkan reaksi, mesin IG akan menilai potensi layak dari konten Kamu.
- Like For Like / Comment for Comment / Repost for Repost
- Taktik konspirasi berupa LFL, CFC, atau RFR mulai tercium oleh IG. Ya, mereka tahu, banyak online shop yang berkonspirasi membentuk komunitas untuk saling meningkatkan engagement biar post mereka tinggi di bagian explore dan hashtag. Dan hukuman nya berupa Shadow Ban.
- Apaan tuh Shadow Ban?
Shadow Ban membuat konten kita tidak muncul di bagian explore, atau, kalau munculpun tidak bertahan lama, meskipun kita sudah pakai hashtag bejibun. Akibatnya, orang yang bisa melihat post kita, murni hanya followers kita saja. Selain konspirasi, apa sih yang bisa bikin shadow ban? Beli Followers, beli like/comment, hashtag spam, forbidden hashtag (hashtag gak relevan).
Engagement
Instagram kini benar-benar menekankan pentingnya engagement. Terutama, respon Kamu ketika ada orang yang komen atau mengirim pesan (Direct Message). Satu sampai delapan jam pertama ketika menerima respon adalah hal krusial bagi IG menilai customer service Kamu.
Instagram Story
Bukan tanpa alasan IG bikin fitur penghancur Snapchat ini. Seperti visi mereka, IG adalah mesin berbagi momen. Momen kegiatan bisnis Kamu pun salah satu yang dipertimbangkan mereka. Jadi, mulailah bikin story, karena akan meningkat engagement kamu di explore.
Caption Hashtag
Cuma boleh 30 hashtag. Kami yakin, semua udah tahu lah ya. Namun, hashtag yang dipakai harus relevan dengan gambar yang di post. Plus, jangan selalu gunakan hashtag yang sama melulu. Coba kombinasi, misal 5 hashtag umum, dan 5 hashtag kategori produk. Hashtag sama akan membuat produk Kamu muncul terus disana, dan menjadi spam. Spam sama dengan mendapat Shadow Ban. Paham lah ya?
Content Post
Ada yang perfeksionis kah disini? Buat kamu yang hobi gonta ganti feed dengan cara hapus dan repost foto, Instagram bisa anggap kamu spamming loh. Lagi-lagi Shadow Ban.
Follow Hashtag
Hashtag yang biasa kita pakai, bisa kita follow, sama seperti follow orang. Jadi, kita bisa lihat perkembangan dari Hashtag tersebut, masih enak dipakai atau tidak.